Lelah., itulah yang menghinggapi hati ini beberapa hari terakhir ini, bukan secara fisik tapi didalam seonggok hati yang begitu rapuh dan peka terus merintih karena lelah.
Letih., itulah yang menemani hari-hariku belakangan ini, terasa begitu sulit untuk dilalui, terlalu banyak kekecewaan yang kurasakan,terlalu banyak kebohongan yang membuatku muak dan bahkan ada Janji yang terus dan terus diingkari, aku gerah dengan semuanya ini, ingin rasanya aku berteriak ke semua orang untuk memberitaukan perasaanku, untuk memberitaukan bahwa aku muak dengan semua sandiwara yang mereka ciptakan, untuk memberitaukan arti dari sikap diamku?! Namun.,
bukan..,bukannya aku tidak melakukannya, bukannya aku tidak menyuarakan isi hatiku., namun mereka seakan-akan menutup telinga, mata mereka akan perasaanku, akan kesedihan yang terpancar dari sendunya mata ini. Akan suara yang bergetar disaat terus berusaha tegar menahan tangis yang membuncah disaat semua kekecewaan kembali.
Namun sekarang biarlah seperti ini aku terdiam dalam setiap luka dan kekecewaan yang kurasakan, biarlah seperti ini kuterdiam dalam perihnya hati yang terus menangis sedih, biarlah..biarlah seperti ini karena suatu hari nanti semuanya ini akan berlalu dan disaat saat itu tiba hati ini akan menjadi lebih kuat dan tidak rapuh seperti sekarang ini lagi. Namun untuk sekarang biarlah seperti ini.....
Belum ada tanggapan untuk "Lend me ur shoulder to cry on..."
Post a Comment